Yahudi dan Murka Allah Kepada Mereka
Oleh : Ustaz Heri Mahfudhi, Lc.
Suatu saat, ketika ditanya makna tafsir dari al-maghdlubi ‘alaihim (orang-orang yang dimurkai), Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menjawab: “Mereka adalah Yahudi”. Sedangkan ketika ditanya tentang tafsir ad-dlallin (orang-orang yang sesat), Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menjawab: “Nashrani”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi).
Jawaban Rasululloh shallahu alaihi wa sallam atas tafsir surat Al-Fatihah tersebut mengisyaratkan karakteristik Yahudi. Murka Alloh atas mereka adalah kesimpulan atas perjalanan panjang sejarah dari berbagai kejahatan dan kerusakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi sepanjang keberadaan mereka di muka bumi. Bahkan, mereka tidak hanya dimurkai Alloh, namun juga dimurkai, dibenci, dan dimusuhi oleh makhluk Alloh baik yang di langit maupun yang di bumi.
Dalam surat-surat dan ayat-ayat seterusnya setelah itu, Alloh ta‘ala menceritakan secara detail dan rinci berbagai watak dan perilaku buruk kaum Yahudi. Dalam dokumen resmi 24 protokol Yahudi, karakteristik mereka dijelaskan secara lebih mendalam, rinci, dan panjang lebar, termasuk juga tentang rencana kejahatan yang akan dilakukan oleh Yahudi, dan sikap mereka terhadap orang-orang di luar Yahudi.
Bani Israil dan Kaum Yahudi
Kalimat Bani Israel berasal dari kata Bani dalam bahasa Arab artinya putra-putra atau keturunan laki-laki; sementara kata Israil / Israel adalah istilah yang terdiri dari dua kata, Isra dalam bahasa Arab berarti hamba atau tawanan, dan El yang berarti Tuhan. Maka arti Israel adalah “hamba Tuhan” atau “golongan yang ditawan oleh Tuhan.”
Beberapa sumber lan ada yang menjelaskan bahwa Israil memultki arti “berjalan di malan hari” karena menurut beberapa sumber riwayat, Nabi Ya’qub sering mengadakan perjalanan di waktu malam hari, sebab jika melakukan perjalanan di siang hari, ia takut ditemukan dan disiksa oleh saudaranya.
Ada juga referensi lain yang menerangkan bahwa Bani Isra’il berasal dari kata Bani yang berarti keturunan, dan Israil yang merupakan nama lain Nabi Ya’qub ‘alahissalam, putera Nabi Ishak ‘alaihissalam, putera Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Sebab memang Bani Israil itu adalah bangsa atau kaum dari keturunan Ibrahim ‘alaihissalam dari jalur Ishak ‘alaihissalam. Dari jalur ini banyak diturunkan mayoritas para Nabi dan Rasul. Alloh ta‘ala memuliakan dan mengangkat derajat mereka atas semua makhluknya pada masa itu.
Dalam al-Qur’an, kata Bani Israel disebutkan sebanyak 42 kali dari 16 surah, dan kata Israil dua kali. Terdapat berbagai kisah Bani Israel khususnya di zaman Musa serta Isa yang disebutkan dalam surah al-Qur’an. Al-Qur’an menyatakan pula beberapa pesan yang secara langsung ditujukan untuk Bani Israel.
Pada hakikatnya, Bani Israil adalah bangsa yang dipilih Alloh. Alloh ta‘ala banyak mengutus para nabi dan rasul dari kalangan mereka, semisal Nabi Ishak ‘alaihissalam, Nabi Ya’kub ‘alaihissalam, Nabi Yusuf ‘alaihissalam, Nabi Daud ‘alaihissalam, Nabi Sulaiman ‘alaihissalam, Nabi Syu’aib ‘alaihissalam, Nabi Musa ‘alaihissalam, Zakariya ‘alaihissalam, Yahya ‘alaihissalam, dan Isa ‘alaihissalam. Ajaran inti dan asasi yang dibawa oleh para rasul dan nabi dari kalangan Bani Israil tersebut pun juga sama, yakni ajaran tauhid. Namun sayangnya, ajaran tauhid yang disampaikan oleh Nabi dan Rasul dari kalangan Bani Israil tersebut justru malah diselewengkan dan dilanggar oleh kaum Yahudi Bani Israil. Apalagi ajaran tauhid yang juga dibawa oleh Nabi dan Rasul terakhir dari Bani Isma’il, mereka lebih sangat mengingkari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam. Nabi yang diutus dari golongan mereka sendiri saja semua diingkari dan dimusuhi, bahkan ada diantara nabi-nabi itu yang mereka bunuh dengan tangan mereka sendiri.
Sedangkang istilah Yahudi adalah nama agama yang dianut sebagian besar Bani Israil yang sudah jauh menyimpang dari ajaran yang dibawa Nabi Musa ‘alaihissalam. Mereka sekarang secara umum terdiri dari dua kelompok besar. Pertama adalah bangsa Sam (Semitik). Yahudi Sam ini secara historis adalah keturunan langsung Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Uniknya, Amerika Serikat sebagai negara besar dan super power dengan bangga menyebut dirinya Paman Sam. Kedua, bukan bangsa Sam.
Memetik Ibroh dari Perilaku Bani Israil
Islam sangat memberikan perhatian yang besar terhadap Bani Israil. Hal itu karena terkait dengan risalah yang dibawa oleh nabi-nabi Bani Israil dan pengingkaran mereka terhadap para Nabinya. Al-Qur’an menyebutkan kata Al-Yahud sebanyak delapan kali, kata yahudi satu kali. Kisah tentang Bani Israil sendiri banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Dari sekian kisah tersebut, ada beberapa hal yang bisa dijadikan ibroh pelajaran bagi umat Islam, yakni:
Pertama, Alloh banyak mengutus para Nabi dan Rasul kepada mereka, namun Bani Israil justru malah mengingkari dan mendustakan para Nabi dan Rasul tersebut. Bahkan sebagian Bani israil membuat agama Yahudi, dan sebagian lain membuat agama nasrani,yang kedua-duanya sangat menyimpang dari ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Musa ‘alaihissalam dan Nabi ‘alaihissalam.
Kedua, keburukan dan watak jahat yang dimiliki dan dilakukan oleh Bani Israil jangan sampai ditiru dan diulangi oleh umat Islam. Umat Islam harus selalu berhati-hati terhadap sikap permusuhan Bani Israil, khususnya kaum Yahudi dari mereka. Sebab Al-Qur’an sendiri telah menyatakan bahwa kaum Yahudi adalah golongan manusia yang paling keras sikap permusuhannya terhadap Islam.
Permusuhan kaum Yahudi kepada umat islam berlipat ganda karena berpindahnya kenabian dari Bani Israil ke Bani Isma’il. Selain karena Bani Israil merasa lebih mulia dan senior, mereka sama sekali sulit untuk menerima ajaran tauhid yang berisi pemurnian iman kepada Alloh. Permusuhan itu sudah sudah berlangsung cukup lama sejak Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul , meskipun sebenarnya Bani Israil dan Bani Isma’il ini bertemu pada satu ajaran dan keturunan, yaitu ajaran tauhid Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Nabi Ibrahim alaihissalam punya dua putera, yaitu Nabi Ismail alaihissalam yang anak cucunya disebut Bani Isma’’il, dan Nabi Ishak alaihissalam yang punya putera bernama Ya’qub ‘alaihissalam, dan Ya’qub ini disebut juga dengan Israil. Sehingga keturunannya disebut Bani Israil. Dan Bani Israil ini mayoritasnya mengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi dari keturunan mereka sendiri. Wallahu A‘lam.
Sumber : Majalah Sinaran Edisi 50