![](https://mpaq.or.id/wp-content/uploads/2024/02/Palestina-Tanah-Para-Nabi.png)
Palestina Tanah Para Nabi
Oleh: HM. Jatmiko, CH
Sejarah panjang tanah Palestina, dimulai dari ayah para Nabi, yaitu Nabi Ibrahim yang memiliki 2 istri, Hajar memiliki anak Ismail dan melahirkan generasi bangsa Arab termasuk Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, dan Sarah yang melahirkan Nabi Ishak, kemudian Nabi Ya’kub alias Israel, sehingga janganlah kita menyebut nyebut Israel dikonflik Negara Yahudi dengan ummat Islam sekarang ini, karena Israel adalah keturunan Nabi Ya’kub. Ini dimulaitahun 2.000 sd 1.500 SM. Sampai kemudian munculah Nabi Yusuf yang sewaktu kecil dibuang sauaranya ke sumur, dan kemudian menjadi Bendahara kerajaan Mesir, sehingga ikala paceklik Mesir tetap makmur, sehingga anak keturunan Ya’kub ber migrasi ke Mesir.
Namun politik Mesir berubah, anak keturunan Israel di Mesir yang menjadi kaya raya karena kepiawiannya berdagang menyebabkan Firaun murka dan merubah politiknya, menjadikan anak keturunan Israel ditetapkan sebagai budak, sampai Nabi Musa memimpin sekitar 500.000 orang Israel untuk keluar dari Mesir dan menuju ke tanah Palestina yang dijanjikan.
Namun dasar Yahudi, pembangkangan pembangkangan dengan para Rasul an Nabi Allah suah menjadi tabiatnya, seshingga ketika suah selamat dari kejaran Firaun dan diberi mukjizat dengan turunnya jamur dan burung untuk dimakan tanpa susah payah, mereka membangkang ketika diperintah Nabi Musa untuk memasuki Palestina,
“Wahai Musa, kami sekali kali TIDAK AKAN MEMASUKINYA SELAMA LAMANYA, selagi ada orang yg gagah perkasa idalamnya, karena itu PERGILAH KAMU BERSAMA RABBMU, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja” (5:24). Akibatnya mereka dikutuk Allah menjadi bangsa yang bingung berputar putar disekitar Palestina, dan mereka kebanyakan keturunan YEHUDA, sehingga disebut YAHUDI. Dan mestinya sejak saat itu tidak ada lagi hak klaim tanah Palestina sebagai tanah Yahudi, selain karena waktunya yang sudah sangat lama, dan yang penting pembangkangan mereka atas perintah Nabi Musa, dengan mereka MENOLAK tanah itu. Sehingga kalau sekarang mereka klaim lagi tanah palestina sebagai tanahnya, maka ummat Islam mempunyai bukti autentik dari wahyu Allah, bahwa Yahudi sudah pernah menolak memasuki Palestina.
Generasi selanjutnya Nabi Dawud anak keturunan Nabi Musa, berhasil mengalahkan Jalut, dan kerajaannya membentang dari tepi sungai NIL di Mesir hingga sungai EUFRAT di Iraq. Sampai Nabi Sulaiman, dan inilah tanah yang dijanjikan menurut paa Yahudi, yang akan mereka rebut kembali sebagai cita cita setiap anak Yahudi, dimanapun mereka berada.
Karena kedurhakaan Yahud kepada Allah, maka kerajaannya akhirr dihancurkan melalui penyerang kerajaan Asyria, kemudian berlan dihancurkan Nebukadnezar dari babylonia sekitar tahun 600 sd 500 SM. Meskipun di tahun 300 SM Alexander agung dari Macedonia mengambalikan lagi kejayaan Yahudi, tetapi Alexander agung memaksakan bahasa Yunani sebagai bahasa resmi kenegaraan, sehingga Injipun ditulis dengan bahasa Yunani tidak bahasa Ibrani.
Ketika Nabi Isa lahir tahun 1 sd 100 M, memimpin gerakan melawan penguasa Romawi, namun ajaran Yesus sendiri itolak para Rabbi Yahudi yang lebih bersekongkol dengan penjajah Romawi, sampai Isa disalib menurut versi mereka, sedangkan versi Al Quran Isa diselamatkan Allah, maka akhirnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi.
Ketika Islam datang, maka orang orang Yahudi juga terlinungi kepercayaan maupun kewarga negaraannya, namun Rasulullah menetapkan YERUSALEM sebagai kota suci ketiga setelah Mekah dan Madinah dengan haditsnya, diijinkan orang melakukan persiapan BERZIARAH hanya ketiga kota suci tersebut, sedang ke selainnya haram ketika melebihi jarak safar. Dan kekuasaan Islam mendunia setelah zaman ke khifahan Umar bin Chottob. Yahudi meskipun kocar kacir dimana mana tetapi tetap terlinungi kepercayaan dan kewarga negaraanya,
Demikian dari abad kea bad, Yahudi selalu menyelisihi Nabi2 nya, bahkan beberapa terbunuh ditangan Yahudi, sampai kemudian ke Nabian diturunkan dari bangsa Arab Rasulullah shalllahu alaihi wassalam.
Masanya ke khalifahan, Yahudi terus menanjak kehidupannya sehingga ketika kekuasaan Islam meluas sampai spanyol, yahudi pun ikut Berjaya, sehingga ekonom dan ilmuwan yahudi pun berkembang pesat. Sedang ummat Islam terjebak kepada sufisme yang sesat sampai sekitar tahun 1.000 M ketika Palestina direbut tentara salib eropa, namun berhasil direbut kembali oleh Salahdin al ayyubi.
Thn 1400 M, Muhammad Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel dan membentuk ke kholifahan Ustmaniah, mewujudkan nubuwah Rasulullah, dan yahudipun numpang Berjaya kembali, sampai abad 16, ketika analusia jatuh ke tangan Kristen spanyol, dank arena cemasnya pimpinan Kristen atas kebesaran Islam, maka terjadilah pengusiran, pembantaian massal ummat Islam, dan Yahudi juga terkena getahnya.
Tahun 1.800 M, Napoleon berpenddapat Yahudi bisa diperalat untuk menghancurkan Islam, kemudian memasukan SEKULERISME dan Nasionalisme Arab, sehingga Negara arab pecah menjadi Negara Negara kecil, akhirnya Khilafah Islam benar benar hancur tahun 1923 M.
Yahudi justru Berjaya dimana mana, melalui Milyarder yahudi Enggres Sir Moshe Monteveury anggota free masonry, membeli tanah di Palestina dan menirikan sekolah disana, maka mulailah ada kurikulim di Negara khilafah Islam dengan kurikulum bangsa lain, Yahudi bermigrasi, ketika abad 19 baru ada 12 ribu orang, abad 20 tepatnya 1960 an menjadi 3 juta orang.
Tahun 1897, Theodore herzl menggelar konggres Yahudi sedunia dl Brussel, mengeluarkan resolusi samppai kepada penguasaan TANAH YANG DIJANJIKAN (yaitu kerajaan Daud), dan diusahai dengan semangat Yahudi, kemudian dibantu Enggre, Amerika Perancis dan Negara Eropa lainnya.
Tahun 1947, PBB merekomendasi pemecahan Palestina menjaddi dua, Negara Arab dan Negara Israel. Dan 14 Mei 1948 Yahudi memprklamirkan Negara Israel, dan jutaan warga Palestina akhirnya terjajah dan hidup terkatung katung sampai sekarang, dengan seolah tidak memiliki tanah air lagi.
Tanah Palestina yang semula 100 % sebelum tahun 1948, menjadi 50 % tahun 48, kemudian menyusut menjadi 35 % pada thun 67, dan tahun 2.000 tinggal 15 % dengan kondisi terpecah belah.
Dan sekarang ketika Donald Trhum menyerukan Yerusalem sebagai Ibukota Israel, dan Yahudi menguasai hamper 100 % tanah Palestina, terus kita akan berbuat apa?
Maka benar fatwa Syeh Bin Baz agar orang orang Palestina HIJRAH, meninggalkan tanah airnya seperti Rasulullah dahulu, sehingga biarlah Yahudi 100 % menempati Negara Palestina, sehingga semua Negara Islam akan dengan mudah menghancurkannya,
Allahu a’lam bishowab
Sumber: Majalah Sinaran Edisi 51